Tuesday, October 31, 2006

Kemeriahan Lebaran

Jakarta I'm Back



Ke Jakarta aku kan kembali
Walaupun apa yang kan terjadi....
( Koes Plus )


Setelah 1 minggu pulang kampuang tibalah waktunya untuk kembali ke dunia nyata *halah* ,
kembali ke aktivitas rutin mencari sesuap nasi untuk kelangsungan hidup *nggak banget dech puisinya*.

Sebenernya mo nambah cuti sampe tgl 1 tapi tugas sudah memanggil-manggil *sok penting *
dan kebetulan dapet tiketnya tgl 28 oct' 06 *tengkyu martha*
dengan harga yang klo hari biasa bisa buat 4 orang naik AirAsia ,
tapi klo lebaran harga tiket jadi melambung tinggi dan udah tiket mahal eh..cuma di kasih air mineral doank dan pake acara delay lagi...
bener-bener pengalaman yang menyenangkan *kesel..*.
Ditambah harus berangkat pagi lagi, paling nggak suka klo bepergian pagi2 karena klo pagi2 itu nggak santai dan terburu-buru mana jarak dari rumah ke bandara 1,5 jam.


Setelah perjalanan 1,5 jam akhirnya sampe juga di bandara Minangkabau dengan kondisi bandara yang sangat- sangat penuh, kayaknya semua orang tumplek disini.
Dan ada satu kebiasaan orang Minang kalo ada sanak family yang mo berangkat, semua saudara akan ikut mengantar karena mereka berpikiran bahwa akan lama lagi untuk bisa bertemu kembali.
Dan mereka baru akan pulang dari bandara sampai pesawat take off dan udah nggak keliatan lagi *kekeluargaan sekalee*.
Diantara banyak penumpang yang akan berangkat banyak terlihat siswa-siswa Akmil dan Akpol yang berpakaian taruna,dan mereka diantar satu kampuang padahal yang berangkat 1 orang tapi pengantar lebih dari 20 orang *weleh-weleh akrab or pada belum pernah liat bandara?*.


Waktu chek-in diberi tahu bahwa pesawatnya belum datang dan kemungkinan delay *again...*, waktu mudik udah dikasih delay masak mo balik delay lagi...hobi banget sich ni pesawat telat mulu...emang di udara di setop Gatot Kaca ya or ada lampu merah ?


Oia bandara Minangkabau ini adalah bandara baru untuk kota padang dan sekitarnya, karena bandara lama tidak memenuhi standar penerbangan internasional *bener nggak ya *
lain dengan bandara baru ini, sudah bisa melayani pesawat berbadan lebar untuk penerbangan internasional.
Jadi jemaah haji nggak perlu lagi ke Medan dulu dah bisa langsung berangkat dari Padang. Menampilan bandara ini sangat minang banget dengan atap bagonjong dan di sana-sini terdapat banyak ukiran khas Pandai Sikek .
Luas bandaranya lumayan besar juga ,asal jangan dibanding dengan Bandara Cengkareng aja, klo ibarat di cengkareng bandara ini hanya terminal 1A tapi klo untuk ukuran daerah ya lumayan luas.
Tapi jaraknya dari pusat kota lbh kurang 1 jam dan karena masih baru terlihat gersang, pohon pelindung masih Abg daunnya masih jarang-jarang.
Dan ditambah lokasinya di pinggir pantai jadi panas banget.
Tapi bangga lah Padang punya bandara untuk penerbangan internasional.


Akhirnya setelah delay 1/2 jam bisa juga naik ke pesawat dan tidak ada kursi yang tersisa alias full abees. Emang klo Lebaran tiket laris bak kacang goreng.

Dapet duduk di 18A tapi begitu nyampe di nomer yang di tuju udah ada yang nangkring di situ, klo di liat dr penampilan msh anak ABG dan dia pura-pura tidur lagi pas di tegor bahwa kursi yang di dudukin itu adalah punya gw..wah ini harus minta bantuan mbak pramugari nich untuk memindahkan dia dr kursi itu...
eh setelah di kasih tau bahwa dia salah duduk dan di cocokin sama boarding pass nya bahwa dia menduduki kursi yang salah,
dia ngomong dengan melas ke gw bahwa dia nggak bisa duduk di lorong karena parno dan harus liat pemandangan di jendela * pemandangan apa, cuma liat awan doank di bilang pemandangan*.

Sebagai yang tuaan gw ngalah dong jadilah duduk di lorong, lagian klo terjadi sesuatu kan lebih safety di lorong bisa langsung berdiri en cari jalan, emang klo di deket jendela bisa keluar tuh dari jendela yang seemprit.
Dan dasar ABG ya semua peralatan perangnya di keluarin mulai dari I-Pod, PDA, Communicator ,kamera digital sampe laptop * gile bener ni ABG* kalah executive muda.
Lagi enak-enak nya dia show up depan gw...mbak pramugari dateng negor ia buat matiin HP dan semua pralatan elektroniknya *mampus lo kena tegor emang enak*



&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&

Pantai Carocok


Hari lebaran ke 2 kami sekeluarga bersilahturahmi ke Bako (sebutan untuk keluarga dari pihak bapak ) di Painan, kota kecil di selatan Padang.
Painan hampir sama dengan padang yaitu kota di pinggir pantai .
Salah satu obyek wisata disana adalah pantai Carocok, pantai yang sangat elok dan bersih .
Dengan pasir putih dan antara pantai dengan pulau kecil di tenggah ada jembatan penghubung dari kayu. Disini ternyata oleh pemda setempat obyek wisata ini sudah di benahi dan ditata sedemikian rupa, dan tentu saja akan mendatangkan income yang bisa menambah pendapatan daerah.

Selain menikmati obyek pantai, pihak pengelola juga menyediakan hiburan rakyat berupa Buayan kaliang semacam komidi putar yang masih di operasikan secara sederhana dan roda-roda gila.


Antusiasme masyarakat sekitar sangat tinggi, karena jarang-jarang ada hiburan kayak gini. Dan untuk anak-anak kecil ini lah saatnya mereka untuk menghabiskan hasil tambang mereka.
Tambang adalah angpao yang di dapat dari keliling kampung or dari saudara2 yang pulang mudik. Dan anak kecil sekarang udah pada matre ,mereka menargetkan min angpao 1000 *coba kalikan 100 rumah*.Jumlah yang lumayan untuk bli mainan dan naik buayan kaliang.

Kembali ke silaturahmi, sebenernya nenek dari bokap udah nggak ada tapi masih ada saudara dekat yang tinggal di sana, yang asyiknya lagi di belakang rumah Pak Uo ada pohon rambutan yang sedang berbuah lebat tapi masih belum terlalu ranum, masih kuning-kuning dan beberapa dah ada yang matang.
Langsung dech kita serbu tanpa ampun, mana pohonnya nggak tinggi jadi tinggal petik langsung hap...

Selain pohon rambutan banyak pohon mangga dan jambu air tapi yang lain pada nggak berbuah, jadi rambutan lah yang menjadi sasaran amuk masa * demo kalee*